Rabu, 11 Februari 2015

Sejarah Yuki Matsuri, Festival Salju di Sapporo


Awal festival salju ini terjadi pada tahun 1950, ketika para siswa SMP-SMA membuat enam patung salju di taman Ootsu. Perang salju, pameran patung salju dan karnaval digelar serentak dan sekitar 50.000 orang menghadiri acara ini dan mrmbuat acara ini menjadi terkenal secara tiba-tiba. Setelah itu festival salju ditetapkan sebagai kegiatan musim dingin di masyarakat kota Sapporo.

Pada tahun 1953, sebuah patung dari salju setinggi 15 meter dibuat. Pada tahun 1955, Angkatan Bela Diri Jepang mulai berpartisipasi dan membuat patung besar. Dalam penyelenggaraan ke-10 tahun 1959, 2.500 orang dikerahkan dalam membuat patung salju dan mulai terkenal di surat kabar dan televisi untuk pertama kalinya. Sejak tahun itu para pengunjung pulau Honshu meningkat sehingga festival itu lebih berhasil.

Pada tahun 1965, secara resmi lokasi di "Makomanai" ditetapkan sebagai tempat penyelenggaraan yang kedua. Pada tahun 1972, Olimpiade musim dingin diadakan di Sapporo dan festival bertema "Selamat datang di Sapporo" menjadi dikenal di seluruh dunia.

Pada tahun 1974, oil shock menjadi sebuah tantangan festival salju karena pada saat itu bensin untuk truk salju tidak bisa di diperoleh, dan untuk mengatasinya akhirnya digunakan cara misalnya seperti memasukkan kaleng drum ke dalam patung salju dan sebagainya. Sejak tahun itu, kategori kompetisi patung salju internasional dimulai.

Setelah tahun 1974, mulai dibuat patung salju bertemakan dunia, tempat yang memiliki hubungan dekat dengan Sapporo seperti Shenyang, Provinsi Alberta, Munich, Sydney, Portland, dan lain-lain.

Sejak pelaksanaannya yang ke-34-nya tahun 1983, lokasi "Susuki" muncul sebagai lokasi ketiga. Patung es yang dihiasi dengan lampu-lampu neon mencuri perhatian dan sebagai perkembangan festival salju baru. Sejak 1984, ketika pelaksanaan diperpanjang dua hari sehingga 7 hari, dan terus berkembang menjadi sebuah festival salju yang dicintai oleh seluruh dunia.

Pada tahun 2005, lokasi "Makomanai" yang telah berfungsi sebagai festival salju selama 40 tahun pun ditutup, dan menetapkan lokasi "Satorando" dari tahun 2006 sampai 2008. Dari 2009 lokasi yang ditentukan "Tsudamo" sebagai lokasi kedua, dan terus berkembang menuju terciptanya festival salju yang baru.

Salah satu acara utama di festival Sapporo adalah kontes patung salju internasional. Pada tahun 2011. Diikuti oleh 16 tim dari berbagai negara di dunia. Juri terdiri dari warga negara yang ditunjuk oleh panitia untuk memastikan bahwa proses penjurian yang adil dan ketat, yang cukup menggembirakan di tahun 2011 Indonesia menduduki peringkat ke-5 dengan patung salju yang berjudul "Bimasena."

Sumber : japanesestation

Tidak ada komentar:

Posting Komentar